Loading...

Selasa, 20 September 2011

PEMBUKAAN HIMATEPA CUP

Hari "H" telah tiba. Selasa, 20 September 2011  pembukaan HIMATEPA CUP dilaksanakan tepat pukul 15.15 WITA di pelataran HIMATEPA UH. Pembukaan ini dihadiri oleh semua warga KMJ TP UH, mulai angkatan 2010, 2009, 2008, hingga 2007+. Tidak seperti biasanya, Himpunan sore kemarin heboh dan sangat ramai karena usai pembukaan, acara langsung dilanjutkan dengan pertandingan futsal antara angkatan 2008 dengan 2007+B, lalu dilanjutkan dengan pertandingan antara angkatan 2010 dengan 2007+A. Dan berikut kehebohan dan keramaian HIMATEPA kemarin saat pembukaan.


Acara pertama, dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Unhas, dan Mars Himatepa

Sambutan oleh Ketua Panitia, Alexander Robert (2010)

Sambutan oleh ketua Himpunan periode 2011-2012, Arfah Nur Rahman (2008)

Sambutan oleh Ketua DPA KMJ TP UH, Asti Miranda (2009)

Pertandingan Futsal 2008 VS 2007+B

Inilah dia para suporter sayap kanan ^_^

Pertandingan Futsal 2010 VS 2007+A

Tapi sebelumnya...... masih ada yang lebih heboh. Yaitu ketika DETIK-DETIK PEMBUKAAN HIMATEPA CUP, dimana Ketua Himpunan kita menendang bola ke arah gawang,, apakah GOL??? Kita lihat saja video berikut ini ^_^


Jumat, 16 September 2011

Persiapan Menuju HUT HIMATEPA dan HIMATEPA CUP

Gambar diatas sudah menjadi agenda tahunan di KMJ TP UH. Setiap tahun ajaran baru, Mahasiswa Baru (MABA) akan mengalami hal ini. dalam hal ini, 'kami' menyebutnya "Pengumpulan". Pengumpulan ini bertujuan untuk mempersiapkan maba dalam rangka menyambut HUT HIMATEPA yang ke-29 dan HIMATEPA CUP yang akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat. Mereka dilatih untuk menyanyikan lagu Mars Unhas dan Mars Himatepa, karena kedua lagu ini akan menjadi lagu yang dibawakan dalam setiap kegiatan di HIMATEPA.

Rabu, 18 Mei 2011

Laporan Lengkap DDT dan Mekanisasi

Syarat-syarat Ujian Laborantorium DDT dan Mekanisasi
1. Lap. Lengkap akan di ttd oleh Kord. Asisten sebelum pukul 24.00 Hari jum'at, Tanggal 20 Mei 2011
2. Lap. Lengkap akan di ttd oleh Kord. Asisten jika LL telah di ttd oleh semua Asisten
3. Lap. Lengkap akan di ttd oleh Asisten jika LL telah ACC+ sebelumnya dari Asisten masing2 kelompok.
4. Lap. Lengkap akan dijilid antero laminating kertas Ariston warna Merah Putih pembatas Warna Merah.
Format Laporan Lengkap dapat di Unduh di Link Ini.
http://www.4shared.com/document/AxxCfjPi/LAPORAN_LENGKAP_DDT.html.

Selamat Belajar, Semoga Ujian Laboratorium dapat Berjalan dengan Baik.
Terima Kasih.

Minggu, 03 April 2011

Peningkatan Produksi Beras Nasional dan Peran Teknologi


Oleh: Sumarno - Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor
Sebagai negara agraris, kita bangsa Indonesia kadang-kadang lupa bersyukur bahwa masih dapat mencukupi produksi bahan pangan, dari luas lahan sawah yang hanya 8 juta ha (termasuk sawah tadah hujan), untuk menghidupi kebutuhan pangan bagi hampir 240 juta orang. 
Ketersediaan luas lahan sawah tersebut relatif jauh lebih sempit dibandingkan dengan luas sawah Vietnam (7,5 juta ha) untuk penduduk yang hanya 85 juta orang, atau Bangladesh (8,0 juta ha) yang penduduknya hanya 87 juta orang, atau dibandingkan dengan Thailand, yang luas lahannya 31,8 juta ha dengan jumlah penduduk yang hanya sekitar 70 juta orang.
Ibarat sebuah keluarga, Indonesia merupakan keluarga yang super besar, hidup dalam satu rumah tangga, dengan sumber daya lahan yang pas-pasan, jadi wajar apabila kadang-kadang kekurangan bahan pangan.
Penulis sering terharu, mendengar para petani di Cirebon, Kuningan, Tasikmalaya, atau Ciamis, yang bertutur dengan bangga, bahwa memiliki sawah yang hanya 200 bata (0,28 ha) sudah bersyukur dan bahagia.
Di sisi lain, prestasi peningkatan produksi pangan nasional (beras), jarang sekali diapresiasi sebagai kebanggaan nasional, karena selalu tertutupi oleh peningkatan jumlah penduduk yang begitu besar.
Produksi pangan dan jumlah penduduk terus saling berkejaran, nyaris tanpa prospek batas garis akhir. Sebagai kilas balik, penduduk Indonesia tahun 1960 hanya 94 juta orang, produksi beras sekitar 7 juta ton; pada tahun 1970, jumlah penduduk 121 juta, produksi beras 10 juta ton, tahun 1990 jumlah penduduk 179 juta, produksi beras 27 juta ton, tahun 2000 jumlah penduduk 205 juta orang, produksi beras 32 juta ton, dan tahun 2010 jumlah penduduk 238 juta orang dan produksi beras 40 juta ton.
Dengan prestasi yang gemilang tersebut, en toch Indonesia yang “negara agraris”, tetap saja kekurangan beras. Ya mesti saja, orangnya sangat banyak, dan lahan sawahnya tidak terlalu luas.

Beras, Ketahanan Pangan dan Kemiskinan

Beras kaya nutrisi, mengandung vitamin dan mineral. Beras adalah sumber karbohidrat kompleks dan sumber energi terbaik. Namun, sebagian besar nutrisi ini hilang dalam praktek pasca-produksi, khususnya di penggilingan dan dalam proses pemolesan/polishing di mana sekam padi dan dedak dipisahkan dari bulir putih. Dua jenis beras yang dianggap penting bagi manusia: Oryza sativa, tumbuh di seluruh dunia; dan Oryza glaberrima, tumbuh di bagian Afrika Barat. Oryza sativa dengan dua sub species yaitu Indica (padi bulu) yang ditanam di Indonesia dan Sinica (padi cere).

Nasi adalah makanan pokok bagi lebih dari setengah populasi manusia. Tulisan ini mencoba menjawab beberapa pertanyaan dasar tentang beras, sejarahnya, mengapa tumbuh, dan hubungannya dengan ketahanan pangan dan kemiskinan.
Padi merupakan tanaman serealia yang populer dan biasa digunakan sebagai makanan manusia. Padi ini sebenarnya jenis rumput dan termasuk dalam keluarga tanaman yang meliputi serealia lainnya seperti gandum dan jagung.
International Rice Genebank di IRRI – mempunyai koleksi terbesar keanekaragaman padi di dunia - berisi lebih dari 110.000 jenis padi termasuk spesies padi liar, nenek moyang varietas padi, tradisional dan varietas modern.
Sebagai perbandingan, produksi jagung global tahun 2008 mencapai 800 juta ton, sementara produksi beras mencapai 700 juta ton. Hal ini penting, untuk menunjukkan bahwa beras tetap menjadi makanan pokok yang paling banyak dikonsumsi secara masal oleh manusia.
Asal-usul padi telah lama diperdebatkan. Tanaman kuno ini sedemikian rupa menariknya, sehingga waktu yang tepat dan tempat pengembangan pertama mungkin tidak akan pernah diketahui.
Padi merupakan tanaman pangan berupa rumput berumpun, tanaman pertanian kuno berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat tropis dan sub tropis. Bukti sejarah memperlihatkan bahwa penanaman padi di Zhejiang (Cina) sudah dimulai pada 3000 tahun SM. Fosil butir padi dan gabah ditemukan di Hastinapur Utar Pradesh India sekitar 100-800 SM. Selain Cina dan India, beberapa wilayah asal padi adalah Bangladesh Utara, Burma, Thailand, Laos dan Vietnam.

Senin, 21 Maret 2011

PEDOMAN KEGIATAN PRA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (Pra-PPM)


Survey Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) merupakan tahap pra PPM yang dilaksanakan atas dasar kebijakan pengurus untuk menunjang terbentuknya konsep Program Kerja Pengbdian Pada Masyarakat. PPM merupakan program kerja yang dicanangkan oleh pengurus yang bertujuan untuk membentuk desa binaan oleh Himatepa UH demi mewujudkan Tri Dhama Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Pada Masyarakat serta mahasiswa Teknologi Pertanian mampu mengaplikasi ilmu pengetahuannya ke masyarakat. PPM ini akan dilaksanakan dalam bentuk Pelatihan, Pendampingan serta Evaluasi.
Survey PPM dalam hal ini bertujuan untuk memperoleh data baik itu primer maupun sekunder serta masalah yang terjadi khususnya teknologi pertanian. Data yang diperoleh dari hasil observasi desa dilakukan analisis masalah untuk memperoleh program kerja yang tepat dalam pelatihan nantinya.
a.    Sasaran Pelaksanaan
Masyarakat Dusun Topidi Lingkungan Biroro Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa 25-40 Narasumber. Masyarakat dalam hal ini mencakup :
1.    Pemerintah Desa
2.    Lembaga Desa (Kelompok Tani/Koperasi)
3.    Warga Dusun Topidi
b.    Pelaksanaan Kegiatan
a.    Survey Lokasi PPM
·           Metode Pengambilan Data
Pegmabilan data diambil secara sampling acak terahadap kepala keluarga dalam dusun topidi dengan batasan antara 25-40 Kepala Keluarga. Teknik yang dilakukan dalam pengambilan data yaitu

1.    Teknik Wawancara
Wawancara atau intervew adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadisemacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Wawancaramerupakan alat yang ampuh untuk mengungkapkan kenyataan hidup, apa yangdipikirkan atau yang dirasakan orang tentang berbagai aspek kehidupan. Adapunwawancara itu sendiri berguna untuk :
·         Mendapatkan data di primer (masyarakat) dan sekunder (pemerintah desa).
·         untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan
Wawancara dan diskusi dilakukan dengan stakeholders untuk mengetahuiberbagai aspek antara lain:
a.    Kondisi lokasi dan letak
Kondisi lokasi dan letak dalam hal ini yaitu informasi mengenai letak secara geografis. Tujuan yaitu sebagai pertimbangan akses informasi dan kondisi pelaksanaan PPM nantinya (Peta Desa). Responden dalam hal ini yaitu Kepala Desa, Kepala Lingkungan dan  Kepala Dusun
b.    Tingkat Usia
Tingkat usia dalam hal ini rata2 usia penduduk dusun Topidi. Tujuan yaitu sebagai informasi dalam menunjang continuetas program PPM dalam hal pendampingan. Responden dalam hal ini yaitu Kepala Desa, Kepala Lingkungan dan  Kepala Dusun

c.    Tingkat Pendidikan
 Tingkat pendidikan dalam hal ini rata2 pendidikan masyarakat dusun topidi. Tujuan yaitu sebagai informasi atau acuan dalam memberikan pelatihan yang tepat untuk masyarakat. Responden dalam hal ini yaitu Kepala Desa, Kepala Lingkungan dan  Kepala Dusun
d.    Tingkat Pendapatan
Tingkat Pendapatan dalam hal ini rata2 pendapatan masyarakat dusun topidi. Tujuan yaitu sebagai informasi dalam pengemabngan pelatihan nantinya sehingga program kerja yang dilakukan dapat menunjang ekonomi desa. Responden dalam hal ini yaitu Kepala Desa, Kepala Lingkungan dan  Kepala Dusun
e.    Mata Pencaharian
Informasi mengenai mata pencaharian masyarakat dusun topidi yang berguna sebagai bahan informasi mengenai kebutuhan masyarakat dalam menunjang kebutuhan keluarga. Responden dalam hal ini yaitu pemerintah desa dan masyarakat dusun topidi.
f.     Potensi Pertanian
Informasi mengenai potensi pertanian di dusun topidi merupakan hal yang paling utama karena data mengenai potensi pertanian adalah hal yang menjadi pertimbangan dalam pengadaan kegiatan dalam PPM nantinya. Potensi Pertanian mencakup tanaman yang dikembangkan, ternak yang dikembangkan, teknologi tentang pertanian yang dikembangkan, pelatihan tentang pertanian yang pernah diadakan serta  kebutuhan utama desa. Responden dalam hal ini yaitu pemerintah desa dan masyarakat dusun topidi.
g.    Budaya
Informasi mengenai budaya yang berkembang di masyarakat topidi. Dalam hal ini, hal-hal yang wajib dilakukan dalam setiap tahun di dusun, larangan-larangan menyangkut pertanian, bentuk kerjasama sesama warga dusun topidi (gotong royong, panen raya dll). Informasi ini sebagai pertimbangan dalam mengambil kegiatan dalam pelatihan maupun pendampingan.Responden dalam hal ini yaitu pemerintah desa dan masyarakat dusun topidi.
h.    Lembaga Tingkat Desa
Informasi mengenai lembaga lembaga-lembaga yang ada di dusun topidi (Koperasi, Kelompok Tani dll). Responden dalam hal ini yaitu Kepala Desa, Kepala Lingkungan dan  Kepala Dusun.
i.      Masalah-masalah Pertanian
Masalah-masalah pertanian di desa merupakan hal yang sangat penting. Oleh nya itu, masalah yang harus diperoleh harus komplit tetapi data yang diperoleh harus mencakup masalah dalam teknologi pertanian. Masalah yang di ambil tidak terlepas dari kebutuhan–kebutuhan yang diperlukan dalam pelatihan nantinya. Masalah-masalah mencakup potensi yang tidak tersentuh dan sebagainya.
Masalah-masalah yang perlu diketahui yaitu mencakup sebagai berikut :
1.      Pengolahan Hasil Pertanian
2.      Penanganan Pasca Panen
3.      Teknik Pertanian
Responden dalam hal ini yaitu Kepala Desa, Kepala Lingkungan dan  Kepala Dusun
2.    Pengamatan Lapangan
Beberapa informasi yang diperoleh dari pengamatan lapangan terutama yangmenyangkut gambaran masyarakat desa. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya pada dusun topidi dengan menggunakan alat bantu seperti: alat pemotret (camera), alat perekam suara, dan sebagainya.










Jumat, 18 Maret 2011

Dilema Beras

  Ibarat makan buah siamalakama, Bulog sekarang ini sedang dalam posisi sulit. Disatu sisi dia berkewajiban memenuhi permintaan pemerintah untuk memberi beras 3,5 juta ton pada tahun ini, namun disisi lain lembaga ini dihadapkan pada kenyataan lonjakan harga beras local yang cukup tinggi. Anomali iklim yang membuat cuaca menjadi cenderung basah telah berdampak pada penurunan produksi beras di sejumlah sentral produksi beras. Akibatnya harga melonjak tinggi, sementara kualitas beras cenderung kurang begitu baik.
                Ini repotnya bagi Bulog. Pemerintah memberi kewajiban membeli beras petani namun pemerintah tidak mau menggung selisih harga bila harga Bulog lebih mahal dibandingkan ketika menjual. Akibatnya harga beras melonjak naik sperti sekarang ini Bulog cenderung lebih hati-hati dan membatasi pembelian beras. Memang pemerintah juga memberi kebebasan pada Bulog untuk membeli beras kualitas apapun, namun kebijakan ini juga membawa resiko kerugian pada Bulog. Namun ini juga bukan jalan yang menguntungkan Bulog karena ternyata mencari beras kualitas’dibawah standar’ juga tidak mudah. Apalagi beras kualitas ini juga tetap berpotensi membawa kerugian.
                Dalam kondisi dilematis seperti ini maka langkah impor beras menjadi alternative paling aman dan menguntungkan bagi pemerintah. Harga beras internasional yang cenderung lebih murah tentu akan sangat menguntungkan bila melakukan impor. Dengan dalih untuk mengamankan cadangan beras nasional langkah impor beras akan membuat Bulog bebas dari resiko rugi dan pemerintah tidak perlu menanggung kerugian itu. Tapi langkah ini akan membuat pemerintah tidak sungguh-sungguh dalam menjaga produksi beras dan membela kepentingan petani. Pemerintah cenderung mencari gampang untuk melindungi konsumen dengan mengabaikan kepentingan petani.
                Dilema sulit yang dihadapi Bulog sekarang ini menjadi penegasan masih lemahnya komitmen pemerintah dalam mengelola masalah perberasan nasional. Artinya, peran Bulog sebagai Lembaga Penyangga Stok Beras Nasional tidak bisa diperankan optimal karena pemerintah justru lepas tangan ketika Bulog harus berhadapan dengan resiko kerugian.

                Bagaimana mau menyelamatkan harga beras petani dan nasib jutaan petani kalau pemerintah tidak mau rugi? Seharusnya pemerintah justru menjadi ‘bemper’ yang akan melindungi Bulog ketika menghadapi resiko dalam mewujudkan  perannya. Artinya, lembaga ini dibebaskan dari semua resiko ketika harus menyelamatkan petani dan konsumen beras.
                Ketika berharap pemerintah lebih serius dalam mengelola masalah perberasan nasional Kelembagaan Bulog perlu dipertimbangkan lagi agar bisa berperan optimal. Impor memang tidak salah namun bukan piliha terbaik ketika potensi produksi beras local masih bisa ditingkatkan. Melindungi konsumen beras memang tidak salah asalkan tidak mengorbankan kepentingan petani. Lalu apalagi? Silakan jawab sendiri. 

Coming Soon !!! Agritech Exhibition 2011

Rabu, 09 Maret 2011

PENUTUPAN HIMATEPA CUP

Penutupan HIMATEPA CUP KMJ TP UH dilaksanakan pada hari Selasa, 8 Maret 2011 di pelataran Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian Unhas.

Berikut adalah daftar juara HIMATEPA CUP:
1. Futsal = 2006+
2. Volly = 2010
3. Domino = 2006+
4. PS = 2007
5. Masak (Tema: Nasi Goreng) = 2010
6. Karya Tulis = 2010

JUARA UMUM HIMATEPA CUP DENGAN TEMA "WUJUDKAN SEMANGAT KEBERSAMAAN DAN SPORTIFITAS MENUJU KEMENANGAN" ADALAH ANGKATAN 2010.

Senin, 07 Maret 2011

Agritech Exhibition 2011


I.              Latar Belakang
            Era modern merupakan masa yang identik dengan persaingan hidup dalam dinamika perubahan global. Manusia memasuki era kompetitif (persaingan) hampir pada seluruh aspek kehidupan. Perkembangan dunia yang terjadi tidak hanya pada aspek  teknologi tetapi juga pada informasi  yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup manusia.
 Mahasiswa pada dasarnya adalah bagian dari  perguruan tinggi diharapkan dapat melaksanakan tugas kemahasiswaan yang tercantum dalam TriDarma pergururuan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Ketiga bakti mahasiswa yang tersirat secara eksplisit tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa sebagai kaum intelektual memegang tanggung jawab yang lebih besar dalam membangun bangsa. Sebagai generasi bangsa, seorang mahasiswa dituntut tidak hanya untuk menekuni sebuah disiplin ilmu tetapi juga dituntut untuk berkreasi dalam memecahkan berbagai masalah yang ada pada masyarakat.
Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin (HIMATEPA UH)  merupakan salah satu organisasi keprofesian yang senantiasa melaksanakan program kerja yang sesuai dengan perkembangan dan dinamika berlembaga. Kuantitas Mahasiswa Teknologi Pertanian yang meningkat setiap tahun ternyata tidak diiikuti dengan peningkatan kapasitas intelektual yang terlihat pada minimnya karya mahasiwa dan rendahnya prestasi akademik mahasiwa dari tahun ke tahun. Kondisi ini pada akhirrnya mengindikasikan kekurangsiapan mahasiswa, khususnya Jurusan Teknologi Pertanian dalam menghadapi era modern yang sarat akan persaingan atau kompetisi. Di sisi lain, berbagai masalah dalam bidang pertanian semakin membludak mulai dari krisis pangan, krisis energi, hingga konsep pertanian masa depan. Oleh karena itu, HIMATEPA menyadari perlunya diadakan sebuah kegiatan yang dapat mengembalikan posisi dan peran mahasiswa teknologi pertanian untuk mengoptimalkan potensi mahasiswa dalam berkarya di bidang pertanian.
Berdasarkan uraian di atas, maka kami pengurus HIMATEPA UH bermaksud menyelenggarakan sebuah kegiatan pameran produk (karya) Agritech Exhibition 2011 sebagai ruang (spasial) penyaluran ide-ide kreatif yang berbasis teknologi atas berbagai tantangan sekaligus menjawab problematika (problem solving) dalam bidang pertanian.
II.      Nama Kegiatan
            Kegiatan ini bernama Agritech Exhibition 2011 dengan Tema :
 Realisasi Ide Dalam Membangun Kultur Ilmiah Menuju Masa Depan Teknologi Pertanian Tepat Guna.
III.        Tujuan kegiatan
Kegiatan Agritech Exhibition ini bertujuan :
1.      Menumbuhkan semangat mahasiswa dalam berkarya;
2.      Meningkatkan kreatifitas mahasiswa pada bidang keprofesian    (teknologi pertanian), dan;
3.      Membentuk mahasiswa yang memiliki keahlian dalam bidang teknologi pertanian yang akan meningkatkan citra HIMATEPA UH.

IV.   Sasaran Kegiatan
 Adapun sasaran dari kegiatan Agritech Exhibition ini adalah seluruh warga KMJ-TP UH dan Anggota Muda ( Yg telah mengikuti pengkaderan tahap ketiga)
V.      Peserta Kegiatan
            Persyaratan peserta Agritech Exhibition yaitu :
  1. Warga KMJ-TP UH dan (anggota muda)*.
  2.  Mengisi formulir yang di sediakan panitia
  3.  Membentuk kelompok minimal 5 orang yang diketuai oleh salah seorang diantaranya
  4. Mengikuti peraturan yang telah ditentukan oleh panitia *(telah melewati proses pengkadean tahap III / OPKL)
  5. Susunan Panitia

  Terlampir
VI.    Susunan Acara
Adapun sususnan pelaksanaan acara ini sebagai berikut :
1. Presentasi Hasil Karya
Hari/ Tanggal     : Sabtu, 16 April 2011
2. Pameran
Hari/ Tanggal     : Senin, 18 April 2011
Tempat              : Pelataran BEM Fak. Pertanian Unhas
Waktu
Kegiatan
keterangan
07.00 – 09.00
persiapan
OC / peserta
09.00 – 10.00
Acara pembukaan :
·         Pembukaan oleh protokol
·         Sambutan sambutan
-          Ketua umum HIMATEPA UH
-          Ketua DPA KMJTP-UH
-          PD III
·      Pembacaan doa
·      penutup
OC
10.00 – 14.00
Pameran karya/proses penjurian
panitia
14.00 – 15.00
Perampunga nilai
Juri/SC/OC
15.00 – 16.00
·         Pengumuman hasil
·         Penyerahan hadiah
·         penutup
OC


 

Selasa, 22 Februari 2011

HIMATEPA CUP "Wujudkan Semangat Kebersamaan dan Sportivitas Menuju Kemenangan"

Tanggal 25 Feb - 5 Maret 2011
Adapun perlombaan yang akan diadakan :
1. Futsal (per Angkatan)
2. Bola Volly (per Angkatan)
3. Lomba Masak (per Angkatan)
4. Karya Tulis (Warga)
5. Lomba PS (Warga)
6. Domino (Warga)
...bagi yang ingin mndaftar silakan berhubungan dengan Wayan 09 atau Firman 07

SEMINAR NASIONAL, AFC & RAKORNAS


NAMA KEGIATAN
Kegiatan ini bernama SEMAR dengan rangkaian acara 
Seminar Nasional dengan tema “Prospek Pangan Lokal Menuju Indonesia Berdaulat Pangan”
Agriculture Food Competition dengan tema “Menjadikan Pangan Lokal Sebagai Trend Masa Kini” serta 
Rapat Koordinasi Nasional dengan tema “Satukan SemangatWujudkan Tekad Mulia”


DASAR PEMIKIRAN
      Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk, maka kebutuhan manusia akan bahan pangan semakin meningkat. Padahal jumlah lahan untuk menghasilkan sumber makanan semakin menyempit. Oleh karena itu, dibutuhkan penemuan baru di bidang pangan untuk menghasilkan bahan pangan baru untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dengan semakin pesatnya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, maka upaya penemuan sumber makanan pokok alternatif baru menjadi semakin mudah untuk dilakukan. 
           Beras sebagai salah satu komoditas sumber makanan pokok bagi masyarakat Indonesia, telah menjadi sumber makanan utama sejak lama dimana posisinya tidak tergantikan oleh jenis makanan pokok lain. Namun seiring dengan perubahan zaman dan kelangkaan stok beras yang sering dialami oleh bangsa Indonesia, maka seringkali pemerintah di dalam memenuhi kebutuhan akan beras mengeluarkan kebijakan impor beras yang sebagian besar merugikan petani. Kebijakan pemerintah mengimpor beras juga dinilai kurang mendukung upaya program ketahanan pangan nasional.
       Di sisi lain kebutuhan akan beras sebagai makanan pokok utama disadari telah menjadi sebuah paradigma yang telah mengakar bagi sebagian besar masyarakat Indonesia bahwa jika belum mengkonsumsi beras (nasi) maka dikatakan belum makan. Paradigma tersebut harus diubah karena Indonesia sangat kaya akan hasil-hasil sumber daya alam yang bisa berfungsi sebagai sumber makanan pokok pengganti beras, seperti jagung, singkong, ubi kayu, sagu, tiwul, dan masih banyak lagi yang lainnya. Program penggantian beras - merujuk pada program diversifikasi pangan. Hal tersebut juga sesuai dengan sembilan arahan Presiden menuju swasembeda pangan, dimana pemerintah seharusnya telah memulai program pencadangan pangan non beras. Hal ini diperlukan untuk menghilangkan ketergantungan kepada impor beras dari negara asing dan menjadingan negara indonesia berdaulat pangan.
       Melalui Seminar Nasional tentang diversifikasi pangan ini, diharapkan dapat membuka wawasan masyarakat dan kita semua bahwa terdapat banyak bahan makanan pokok yang dapat dijadikan sumber makanan pokok selain beras yang bisa dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan karbohidrat dimana bahan non beras mempunyai nilai gizi yang tidak kalah dengan beras. Oleh karena itu, dalam hal ini dibutuhkan pemikiran untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada, ataupun pemikiran yang merupakan pengetahuan baru sama sekali yang orientasinya menuju ke tahap kemajuan. Dengan didukung oleh pemikiranatau ide diharapkan akan diperoleh perubahan-perubahan ataupun pemecahan masalah sejalan dengan dinamika kehidupan masyarakat dalam konteks ketahanan pangan nasional Indonesia. 
         Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan pemberdayaan pangan lokal sebagai upaya diversifikasi pangan pengganti beras. Hal tersebut tidak terlepas dari salah satu program pemerintah yang mencanangkan program pemberdayaan pangan local sebagai bahan dasar makanan pokok. Kondisi tersebut mendorong kami selaku mahasiswa pertanian umtuk melaksanakan kegiatan yang bernama “Agriculture Food Competition Season 4.” Diharapkan dengan diadakannya kegiatan ini dapat memberikan gambaran dan sumbangan bagi penemuan pangan baru berbasis pangan lokal sehingga dapat memberikan solusi permasalahan kerawanan pangan yang terjadi di Indonesia.
       Seperti yang termaktub dalam Anggaran Dasar IMTPI bahwa sesungguhnya Mahasiswa Teknologi Pertanian adalah generasi penerus bangsa yang peduli dan kompeten terhadap permasalahan bangsa dan Negara, khususnya di bidang teknologi pertanian. Menyadari akan potensinya yang besar maka dalam aktualisasinya mahasiswa teknologi pertanian mempunyai tanggung jawab serta berperan aktif bersama sama masyarakat dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur melalui teknologi pertanian yang tangguh. Maka kami dari Ikatan Mahasiswa Teknologi Pertanian Indonesia bermaksud mengadakan Rapat Kordinasi Nasional gunamenjalin silaturrahim antara seluruh Mahasiswa Teknologi Pertanian Indonesia untuk mewujudkan IMTPI yang dinamis dan kontributif khususnya dalam bidang Teknologi Pertanian.

MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dari kegiatan SEMAR ini adalah untuk
1. Memberikan wawasan tentang pangan dan permasalahannya.
2. Memberikan alternatif solusi kekurangan pangan.
3. Mensinergiskan berbagai elemen dalam pembangunan di bidang pangan.
4. Mengangkat potensi pangan lokal.
5. Menumbuhkan kreativitas dan inovasi di bidang pangan lokal.
6. Mempercepat difersivikasi pangan guna mencapai kedaulatan pangan.
7. Meningkatkan pengetahuan tentang aplikasi ilmu dan teknologi pangan.
8. Meningkatkan peran aktif sebagai lembaga profesi IMTPI dalam pengembangan kualitas Mahasiswa  
    Teknologi Pertanian.
9. Mengadakan kordinasi terkait program kerja dan perkembangan kondisi masing-masing institusi

BENTUK KEGIATAN
1. Materi dan diskusi
2. Kompetisi kreasi produk pangan berbasis tujuh bahan pangan lokal antar kelompok mahasiswa, pelajar 
    dan umum.
3. Rapat Koordinasi Nasional dan Studi Lapang

WAKTU DAN PELAKSANAAN
Hari/tanggal : Jumat-Senin, 18-21 Maret 2011
Waktu         : 07.00 – selesai
Tempat        : Auditorium Fakultas pertanian

PESERTA KEGIATAN
          Peserta kegiatan berasal dari semua Mahasiswa THP/ITP UNSOED, mahasiswa umum, dinas terkait, delegasi IMTPI, masyarakat umum, pelajar dan dosen.

Minggu, 06 Februari 2011

Departemen Kajian dan Strategis

Kajian Rutin
1. "Ironi Negeri Beras"
     On Pelataran HIMATEPA UH, Senin 7 Februari 2011
     Pukul 15.30 WITA
2. "Pemaknaan OPKL"
     On Pelataran HIMATEPA UH, Selasa 8 Februari 2011
     Pukul 15.30 WITA
Harap kedatangannya seluruh warga KMJTP-UH. Jaya Teknologi !!!
 

Hubungi Kami×

* wajib di isi