Loading...

Senin, 21 Maret 2011

PEDOMAN KEGIATAN PRA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (Pra-PPM)


Survey Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) merupakan tahap pra PPM yang dilaksanakan atas dasar kebijakan pengurus untuk menunjang terbentuknya konsep Program Kerja Pengbdian Pada Masyarakat. PPM merupakan program kerja yang dicanangkan oleh pengurus yang bertujuan untuk membentuk desa binaan oleh Himatepa UH demi mewujudkan Tri Dhama Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Pada Masyarakat serta mahasiswa Teknologi Pertanian mampu mengaplikasi ilmu pengetahuannya ke masyarakat. PPM ini akan dilaksanakan dalam bentuk Pelatihan, Pendampingan serta Evaluasi.
Survey PPM dalam hal ini bertujuan untuk memperoleh data baik itu primer maupun sekunder serta masalah yang terjadi khususnya teknologi pertanian. Data yang diperoleh dari hasil observasi desa dilakukan analisis masalah untuk memperoleh program kerja yang tepat dalam pelatihan nantinya.
a.    Sasaran Pelaksanaan
Masyarakat Dusun Topidi Lingkungan Biroro Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa 25-40 Narasumber. Masyarakat dalam hal ini mencakup :
1.    Pemerintah Desa
2.    Lembaga Desa (Kelompok Tani/Koperasi)
3.    Warga Dusun Topidi
b.    Pelaksanaan Kegiatan
a.    Survey Lokasi PPM
·           Metode Pengambilan Data
Pegmabilan data diambil secara sampling acak terahadap kepala keluarga dalam dusun topidi dengan batasan antara 25-40 Kepala Keluarga. Teknik yang dilakukan dalam pengambilan data yaitu

1.    Teknik Wawancara
Wawancara atau intervew adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadisemacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Wawancaramerupakan alat yang ampuh untuk mengungkapkan kenyataan hidup, apa yangdipikirkan atau yang dirasakan orang tentang berbagai aspek kehidupan. Adapunwawancara itu sendiri berguna untuk :
·         Mendapatkan data di primer (masyarakat) dan sekunder (pemerintah desa).
·         untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan
Wawancara dan diskusi dilakukan dengan stakeholders untuk mengetahuiberbagai aspek antara lain:
a.    Kondisi lokasi dan letak
Kondisi lokasi dan letak dalam hal ini yaitu informasi mengenai letak secara geografis. Tujuan yaitu sebagai pertimbangan akses informasi dan kondisi pelaksanaan PPM nantinya (Peta Desa). Responden dalam hal ini yaitu Kepala Desa, Kepala Lingkungan dan  Kepala Dusun
b.    Tingkat Usia
Tingkat usia dalam hal ini rata2 usia penduduk dusun Topidi. Tujuan yaitu sebagai informasi dalam menunjang continuetas program PPM dalam hal pendampingan. Responden dalam hal ini yaitu Kepala Desa, Kepala Lingkungan dan  Kepala Dusun

c.    Tingkat Pendidikan
 Tingkat pendidikan dalam hal ini rata2 pendidikan masyarakat dusun topidi. Tujuan yaitu sebagai informasi atau acuan dalam memberikan pelatihan yang tepat untuk masyarakat. Responden dalam hal ini yaitu Kepala Desa, Kepala Lingkungan dan  Kepala Dusun
d.    Tingkat Pendapatan
Tingkat Pendapatan dalam hal ini rata2 pendapatan masyarakat dusun topidi. Tujuan yaitu sebagai informasi dalam pengemabngan pelatihan nantinya sehingga program kerja yang dilakukan dapat menunjang ekonomi desa. Responden dalam hal ini yaitu Kepala Desa, Kepala Lingkungan dan  Kepala Dusun
e.    Mata Pencaharian
Informasi mengenai mata pencaharian masyarakat dusun topidi yang berguna sebagai bahan informasi mengenai kebutuhan masyarakat dalam menunjang kebutuhan keluarga. Responden dalam hal ini yaitu pemerintah desa dan masyarakat dusun topidi.
f.     Potensi Pertanian
Informasi mengenai potensi pertanian di dusun topidi merupakan hal yang paling utama karena data mengenai potensi pertanian adalah hal yang menjadi pertimbangan dalam pengadaan kegiatan dalam PPM nantinya. Potensi Pertanian mencakup tanaman yang dikembangkan, ternak yang dikembangkan, teknologi tentang pertanian yang dikembangkan, pelatihan tentang pertanian yang pernah diadakan serta  kebutuhan utama desa. Responden dalam hal ini yaitu pemerintah desa dan masyarakat dusun topidi.
g.    Budaya
Informasi mengenai budaya yang berkembang di masyarakat topidi. Dalam hal ini, hal-hal yang wajib dilakukan dalam setiap tahun di dusun, larangan-larangan menyangkut pertanian, bentuk kerjasama sesama warga dusun topidi (gotong royong, panen raya dll). Informasi ini sebagai pertimbangan dalam mengambil kegiatan dalam pelatihan maupun pendampingan.Responden dalam hal ini yaitu pemerintah desa dan masyarakat dusun topidi.
h.    Lembaga Tingkat Desa
Informasi mengenai lembaga lembaga-lembaga yang ada di dusun topidi (Koperasi, Kelompok Tani dll). Responden dalam hal ini yaitu Kepala Desa, Kepala Lingkungan dan  Kepala Dusun.
i.      Masalah-masalah Pertanian
Masalah-masalah pertanian di desa merupakan hal yang sangat penting. Oleh nya itu, masalah yang harus diperoleh harus komplit tetapi data yang diperoleh harus mencakup masalah dalam teknologi pertanian. Masalah yang di ambil tidak terlepas dari kebutuhan–kebutuhan yang diperlukan dalam pelatihan nantinya. Masalah-masalah mencakup potensi yang tidak tersentuh dan sebagainya.
Masalah-masalah yang perlu diketahui yaitu mencakup sebagai berikut :
1.      Pengolahan Hasil Pertanian
2.      Penanganan Pasca Panen
3.      Teknik Pertanian
Responden dalam hal ini yaitu Kepala Desa, Kepala Lingkungan dan  Kepala Dusun
2.    Pengamatan Lapangan
Beberapa informasi yang diperoleh dari pengamatan lapangan terutama yangmenyangkut gambaran masyarakat desa. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya pada dusun topidi dengan menggunakan alat bantu seperti: alat pemotret (camera), alat perekam suara, dan sebagainya.










Jumat, 18 Maret 2011

Dilema Beras

  Ibarat makan buah siamalakama, Bulog sekarang ini sedang dalam posisi sulit. Disatu sisi dia berkewajiban memenuhi permintaan pemerintah untuk memberi beras 3,5 juta ton pada tahun ini, namun disisi lain lembaga ini dihadapkan pada kenyataan lonjakan harga beras local yang cukup tinggi. Anomali iklim yang membuat cuaca menjadi cenderung basah telah berdampak pada penurunan produksi beras di sejumlah sentral produksi beras. Akibatnya harga melonjak tinggi, sementara kualitas beras cenderung kurang begitu baik.
                Ini repotnya bagi Bulog. Pemerintah memberi kewajiban membeli beras petani namun pemerintah tidak mau menggung selisih harga bila harga Bulog lebih mahal dibandingkan ketika menjual. Akibatnya harga beras melonjak naik sperti sekarang ini Bulog cenderung lebih hati-hati dan membatasi pembelian beras. Memang pemerintah juga memberi kebebasan pada Bulog untuk membeli beras kualitas apapun, namun kebijakan ini juga membawa resiko kerugian pada Bulog. Namun ini juga bukan jalan yang menguntungkan Bulog karena ternyata mencari beras kualitas’dibawah standar’ juga tidak mudah. Apalagi beras kualitas ini juga tetap berpotensi membawa kerugian.
                Dalam kondisi dilematis seperti ini maka langkah impor beras menjadi alternative paling aman dan menguntungkan bagi pemerintah. Harga beras internasional yang cenderung lebih murah tentu akan sangat menguntungkan bila melakukan impor. Dengan dalih untuk mengamankan cadangan beras nasional langkah impor beras akan membuat Bulog bebas dari resiko rugi dan pemerintah tidak perlu menanggung kerugian itu. Tapi langkah ini akan membuat pemerintah tidak sungguh-sungguh dalam menjaga produksi beras dan membela kepentingan petani. Pemerintah cenderung mencari gampang untuk melindungi konsumen dengan mengabaikan kepentingan petani.
                Dilema sulit yang dihadapi Bulog sekarang ini menjadi penegasan masih lemahnya komitmen pemerintah dalam mengelola masalah perberasan nasional. Artinya, peran Bulog sebagai Lembaga Penyangga Stok Beras Nasional tidak bisa diperankan optimal karena pemerintah justru lepas tangan ketika Bulog harus berhadapan dengan resiko kerugian.

                Bagaimana mau menyelamatkan harga beras petani dan nasib jutaan petani kalau pemerintah tidak mau rugi? Seharusnya pemerintah justru menjadi ‘bemper’ yang akan melindungi Bulog ketika menghadapi resiko dalam mewujudkan  perannya. Artinya, lembaga ini dibebaskan dari semua resiko ketika harus menyelamatkan petani dan konsumen beras.
                Ketika berharap pemerintah lebih serius dalam mengelola masalah perberasan nasional Kelembagaan Bulog perlu dipertimbangkan lagi agar bisa berperan optimal. Impor memang tidak salah namun bukan piliha terbaik ketika potensi produksi beras local masih bisa ditingkatkan. Melindungi konsumen beras memang tidak salah asalkan tidak mengorbankan kepentingan petani. Lalu apalagi? Silakan jawab sendiri. 

Coming Soon !!! Agritech Exhibition 2011

Rabu, 09 Maret 2011

PENUTUPAN HIMATEPA CUP

Penutupan HIMATEPA CUP KMJ TP UH dilaksanakan pada hari Selasa, 8 Maret 2011 di pelataran Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian Unhas.

Berikut adalah daftar juara HIMATEPA CUP:
1. Futsal = 2006+
2. Volly = 2010
3. Domino = 2006+
4. PS = 2007
5. Masak (Tema: Nasi Goreng) = 2010
6. Karya Tulis = 2010

JUARA UMUM HIMATEPA CUP DENGAN TEMA "WUJUDKAN SEMANGAT KEBERSAMAAN DAN SPORTIFITAS MENUJU KEMENANGAN" ADALAH ANGKATAN 2010.

Senin, 07 Maret 2011

Agritech Exhibition 2011


I.              Latar Belakang
            Era modern merupakan masa yang identik dengan persaingan hidup dalam dinamika perubahan global. Manusia memasuki era kompetitif (persaingan) hampir pada seluruh aspek kehidupan. Perkembangan dunia yang terjadi tidak hanya pada aspek  teknologi tetapi juga pada informasi  yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup manusia.
 Mahasiswa pada dasarnya adalah bagian dari  perguruan tinggi diharapkan dapat melaksanakan tugas kemahasiswaan yang tercantum dalam TriDarma pergururuan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Ketiga bakti mahasiswa yang tersirat secara eksplisit tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa sebagai kaum intelektual memegang tanggung jawab yang lebih besar dalam membangun bangsa. Sebagai generasi bangsa, seorang mahasiswa dituntut tidak hanya untuk menekuni sebuah disiplin ilmu tetapi juga dituntut untuk berkreasi dalam memecahkan berbagai masalah yang ada pada masyarakat.
Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin (HIMATEPA UH)  merupakan salah satu organisasi keprofesian yang senantiasa melaksanakan program kerja yang sesuai dengan perkembangan dan dinamika berlembaga. Kuantitas Mahasiswa Teknologi Pertanian yang meningkat setiap tahun ternyata tidak diiikuti dengan peningkatan kapasitas intelektual yang terlihat pada minimnya karya mahasiwa dan rendahnya prestasi akademik mahasiwa dari tahun ke tahun. Kondisi ini pada akhirrnya mengindikasikan kekurangsiapan mahasiswa, khususnya Jurusan Teknologi Pertanian dalam menghadapi era modern yang sarat akan persaingan atau kompetisi. Di sisi lain, berbagai masalah dalam bidang pertanian semakin membludak mulai dari krisis pangan, krisis energi, hingga konsep pertanian masa depan. Oleh karena itu, HIMATEPA menyadari perlunya diadakan sebuah kegiatan yang dapat mengembalikan posisi dan peran mahasiswa teknologi pertanian untuk mengoptimalkan potensi mahasiswa dalam berkarya di bidang pertanian.
Berdasarkan uraian di atas, maka kami pengurus HIMATEPA UH bermaksud menyelenggarakan sebuah kegiatan pameran produk (karya) Agritech Exhibition 2011 sebagai ruang (spasial) penyaluran ide-ide kreatif yang berbasis teknologi atas berbagai tantangan sekaligus menjawab problematika (problem solving) dalam bidang pertanian.
II.      Nama Kegiatan
            Kegiatan ini bernama Agritech Exhibition 2011 dengan Tema :
 Realisasi Ide Dalam Membangun Kultur Ilmiah Menuju Masa Depan Teknologi Pertanian Tepat Guna.
III.        Tujuan kegiatan
Kegiatan Agritech Exhibition ini bertujuan :
1.      Menumbuhkan semangat mahasiswa dalam berkarya;
2.      Meningkatkan kreatifitas mahasiswa pada bidang keprofesian    (teknologi pertanian), dan;
3.      Membentuk mahasiswa yang memiliki keahlian dalam bidang teknologi pertanian yang akan meningkatkan citra HIMATEPA UH.

IV.   Sasaran Kegiatan
 Adapun sasaran dari kegiatan Agritech Exhibition ini adalah seluruh warga KMJ-TP UH dan Anggota Muda ( Yg telah mengikuti pengkaderan tahap ketiga)
V.      Peserta Kegiatan
            Persyaratan peserta Agritech Exhibition yaitu :
  1. Warga KMJ-TP UH dan (anggota muda)*.
  2.  Mengisi formulir yang di sediakan panitia
  3.  Membentuk kelompok minimal 5 orang yang diketuai oleh salah seorang diantaranya
  4. Mengikuti peraturan yang telah ditentukan oleh panitia *(telah melewati proses pengkadean tahap III / OPKL)
  5. Susunan Panitia

  Terlampir
VI.    Susunan Acara
Adapun sususnan pelaksanaan acara ini sebagai berikut :
1. Presentasi Hasil Karya
Hari/ Tanggal     : Sabtu, 16 April 2011
2. Pameran
Hari/ Tanggal     : Senin, 18 April 2011
Tempat              : Pelataran BEM Fak. Pertanian Unhas
Waktu
Kegiatan
keterangan
07.00 – 09.00
persiapan
OC / peserta
09.00 – 10.00
Acara pembukaan :
·         Pembukaan oleh protokol
·         Sambutan sambutan
-          Ketua umum HIMATEPA UH
-          Ketua DPA KMJTP-UH
-          PD III
·      Pembacaan doa
·      penutup
OC
10.00 – 14.00
Pameran karya/proses penjurian
panitia
14.00 – 15.00
Perampunga nilai
Juri/SC/OC
15.00 – 16.00
·         Pengumuman hasil
·         Penyerahan hadiah
·         penutup
OC


 
 

Hubungi Kami×

* wajib di isi