INDONESIA di ambang krisis pangan?. Menyeruaknya kasus gizi buruk bisa jadi pertandanya. Berdasarkan data UNICEF, ada sekitar 1,3 juta jiwa balita yang masuk kategori rawan gizi serta terdapat sedikitnya 19 juta penduduk miskin yang sulit mendapatkan pangan yang cukup bergizi dan seimbang (Bank Dunia malah menyebut angka 49 juta jiwa). Tiga tahun terakhir ini produksi padi Indonesia secara nasional memang amat memuaskan. Departemen Pertanian menurut Badan Pusat Statistik (BPS) berhasil meningkatkan produksi gabah kering panen (GPK) atau padi sebanyak 3,12 juta ton atau meningkat 5,46 persen menurut Angka Ramalan (ARAM) III/2008. Dengan perhitungan ini Indonesia dinilai mengalami swasembada beras pada 2008. Lebih awal dari target semula, yakni di tahun 2009. Dengan produksi Aram III/2008 ini menunjukkan selama dua tahun berturut-turut, produksi padi Indonesia mencatat kenaikan yang luar biasa. Pada 2007 produksi padi mencapai 57,15 juta ton GKG, meningkat dibandingkan pada 2006 yang mencapai 54,45 juta ton. Dibanding negara lain ASEAN dan Asia, produksi padi di Indonesia menunjukkan prestasi yang membanggakan. Namun, bukan berarti harus berdiam diri karena perlu diwaspadai dampak jangka panjang pada 5-10 tahun ke depan, mengingat dengan peningkatan jumlah penduduk yang masih tinggi, produksi padi akan sulit mengejar tingkat konsumsi pangan masyarakat.
Bioteknologi tampaknya mampu menjawab persoalan ini di tengah semakin menyusutnya lahan pertanian untuk memenuhi pangan masyarakat Indonesia (dan dunia) sehingga tercipta ketahanan pangan. Hal ini bisa terjadi karena produk bioteknologi dirancang untuk tahan terhadap hama tanaman maupun cuaca yang buruk. Karena tingkat ketahanannya lebih tinggi dari pada tanaman biasa, maka mereka punya waktu hidup lebih lama. Selain itu produktivitasnya juga lebih tinggi dibanding tanaman biasa Dengan adanya biotek, tanaman pangan bisa dikembangkan di tempat yang sangat kering, rawa, maupun daerah pasang surut. Dan, Indonesia masih memiliki lahan semacam itu yang belum dimanfaatkan. Bioteknologi merupakan bidang ilmu baru di bidang pertanian yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang tidak dapat diselesaikan dengan cara konvensional. Penggunaan bioteknologi bukan untuk menggantikan metode konvensional tetapi bersama-sama menghasilkan keuntungan secara ekonomi.
Dengan memperhatikan masalah yang terjadi pada Negara kita tercinta, Republik Indonesia. Sebagai salah organisasi kemahasiswa tingkat jurusan dibawah jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, maka Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin (Himatepa UH) bermaksud mengadakan Seminar Nasional Bioteknologi dengan Tema “Bioteknologi : Jawaban Untuk Mengatasi Krisis Pangan yang Melanda Rakyat Indonesia” sebagai upaya dalam mengatasi krisis pangan yang dialami oleh rakyat Imdonesia sesuai tujuan dilaksanakannya kegiatan ini.
Berangkat dari kesadaran bahwa mahasiswa merupakan komponen dari faktor pembangunan pertanian di Indonesia, mahasiswa perlu mengambil peran dalam mengatasi krisis pangan yang melanda dunia pada umumnya dan negara Indonesia khususnya. Ini tidak lahir dari “proses alam” melainkan buah dari suatu rekayasa sosial yang terprogram, terstruktur, sistematik, dan berkesinambungan. Oleh karena itu, mahasiswa tekonolgi pertanian yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia mendirikan sebuah organisasi Ikatan Mahasiswa Teknologi Pertanian Indonesia (IMTPI). Visi IMTPI adalah mewujudkan Mahasiswa Teknologi Pertanian Indonesia yang mampu berperan aktif dan membangun agroindustri kerakyatan yang berorientasi pada modernisasi pertanian yang bertumpu pada pembangunan agroindustri yang terintegrasi dan berdimensi global.
Ikatan Mahasiswa Teknologi Pertanian Indonesia (IMTPI), sebagai salah satu ornamen inti kekuatan pemuda berkewajiban mengemban suatu tugas dalam mengapresiasikan nilai-nilai akademis. Dalam pengembangan kemasyarakan IMTPI memiliki visi Mewujudkan Mahasiswa Teknologi Pertanian Indonesia yang mampu berperan aktif dalam membangun agroindustri kerakyatan yang berorientasi pada modernisasi pertanian yang bertumpu pada pembangunan agroindutri yang terintegrasi dan berdimensi global. Memandang pentingnya prioritas tersebut maka dipandang perlu sebuah kondisi yang sehat, demokratis dalam pembangunan sumber daya kader (manusia) sebagai titik tumpu pembangunan bangsa.
Dari fenomena diatas, maka kami dari Ikatan Mahasiswa Teknologi Pertanian Indonesia merasa perlu untuk melakukan akselerasi pencerahan di tingkat kader dalam membangun kesadaran dan daya kritis mahasiswa sebagai proyeksi kedepan melalui Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa Teknologi Pertanian Indonesia dengan harapan akan terbangun Manusia baru (New Human Right) yang tercerahkan (Rausan firkh), siap menghadapi masa depan dengan penuh optimisme.
Adapun susunan pelaksanaan acara ini sebagai berikut
a) Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa Teknologi Pertanian Indonesia (LKMMTPI)
Hari/ Tanggal : Kamis, 2 Desember 2010
Tempat : LEC 1. Antang Makassar
Hari/Tanggal | Waktu | Kegiatan | Keterangan |
Kamis, 2/12/2010 | 08.00-15.00 | Screening Peserta | - |
15.30-17.00 | Opening Ceremony | Tempat Lt 6 | |
§ Pembukaan oleh protokol § Menyanyikan lagu Indonesia Raya § Menyanyikan lagu mars Unhas § Sambutan – sambutan - Ketua Umum Himatepa UH - Sekjen IMTPI - Ketua Jurusan TP Faperta UH - PD 3 Faperta UH § Pembacaan doa § Penutup | OC | ||
17.00-18.00 | Pemberangkatan ke Lokasi kegiatan | OC | |
18.00-20.00 | Ishoma | ||
20.00-21.00 | Kontrak Belajar | SC | |
21.00-00.30 | Materi 1 “Paradigma Sains dan Transformasi Sosial” | Pemateri | |
00.30-01.00 | Review Materi | SC | |
01.00- Selesai | Selamat Malam | ||
Jum’at, 3/12/2010 | 05.00-08.00 | Selamat Pagi | |
08.00-11.30 | Materi 2 “Sistem Pendidikan Tinggi” | Pemateri | |
11.30-12.00 | Review Materi | SC | |
12.00-14.00 | Ishoma | OC | |
14.00-15.00 | Materi 3 ”Krisis Paradigmatik Pergerakan Mahasiswa Sebuah Perubahan Idealisme Mahasiswa” | Pemateri | |
15.00-15.15 | Isho | OC | |
15.15-17.30 | Lanjutan Materi 3 | Pemateri | |
17.30-20.00 | Ishoma | OC | |
20.00-00.00 | Materi 4 “Manajemen dan Kepemimpinan Organisasi Nirlaba” | Pemateri | |
00.00-00.30 | Review Materi | SC | |
00.30-selesai | Selamat Malam | ||
Sabtu, 4/12/2010 | 05.00-08.00 | Selamat Pagi | |
08.00-12.00 | Materi 5 “ Posisi dan Peran Strategis IMTPI” | Pemateri | |
12.00-12.30 | Review Materi | SC | |
12.30-13.30 | Ishoma | OC | |
13.30-15.00 | Materi 6 “Manajemen Konflik (Problem Solving)” | Pemateri | |
15.00-15.15 | Ishoma | OC | |
15.15-17.30 | Lanjutan Materi 6 | ||
17.30-20.00 | Ishoma | OC | |
20.00-00.00 | Materi 7 “Manajemen Perencanaan Strategis” | Pemateri | |
00.00-00.30 | Review | SC | |
00.30-selesai | Selamat Malam | ||
Minggu, 5/12/2010 | 05.00-08.00 | Selamat Pagi | |
08.00-12.00 | Materi 8 “ Negara, Pasar dan Petani” | Pemateri | |
12.00-12.30 | Studi Kasus | SC | |
12.30-13.30 | Ishoma | ||
13.30-15.30 | Rapat Koordinasi Nasional IMTPI | Sekjen | |
15.30-17.30 | Closing Ceremony | OC | |
§ Menyanyikan lagu Indonesia Raya § Menyanyikan lagu mars Unhas § Sambutan – sambutan - Ketua Umum Himatepa UH - Sekjen IMTPI § Pembacaan doa § Penutup | OC |
* Susunan Acara sewaktu-waktu dapat mengalami perubahan
b) Seminar Nasional Bioteknologi
Hari/ Tanggal : Rabu, 1 Desember 2010
Tempat : Gedung PKP Universitas Hasanuddin
Waktu | Kegiatan | |
07.30-08.30 | Registrasi | |
08.30-09.30 | Pembukaan | |
- Pembukaan oleh MC - Tarian Paduppa’ oleh Himatepa Crew - Laporan Ketua Panitia - Sambutan-Sambutan : a. Ketua Umum Himatepa UH b. Sekretaris Jendral IMTPI 2010-2012 c. PD III Faperta Universitas Hasanuddin’ d. PR III Universitas Hasanuddin | ||
09.30-10.30 | Materi 1 | |
Perkembangan Bioteknologi dan Status Dukungan Kelembagaan dan Regulasi di Indonesia | ||
10.30.11.30 | Materi 2 | |
Sumberdaya Alam yang Dapat Diekplorasi Melalui Bioteknologi | ||
11.30-12.30 | Materi 3 | |
Posisi Bioteknologi dalam Menjawab Krisis Pangan di Indonesia | ||
12.30-13.00 | Tanya Jawab/Diskusi | |
13.00- | Penutup | |
- Penyerahan Cinderamata kepada pemateri - Doa - Istahat dan Penutup |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar